Merkuri atau dikenal juga sebagai air raksa, adalah logam berat yang berwujud cair pada suhu kamar. Dalam dunia medis dan industri, merkuri sering digunakan untuk berbagai keperluan, seperti dalam termometer, barometer, dan alat elektronik. Namun, penggunaan merkuri dalam produk kosmetik telah menjadi isu yang sangat penting, terutama karena dampak negatif yang ditimbulkannya pada kesehatan kulit dan tubuh.
Penggunaan Merkuri dalam Produk Kecantikan
Beberapa produk kecantikan, seperti krim pemutih kulit atau produk anti-penuaan, kerap kali mengandung merkuri. Merkuri digunakan karena sifatnya yang mampu menghambat produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Penggunaan merkuri dalam kosmetik bertujuan untuk membuat kulit tampak lebih cerah dan bebas noda.
Sayangnya, meskipun efek jangka pendeknya tampak memuaskan, penggunaan merkuri dalam kosmetik sangat berbahaya. World Health Organization (WHO) dan banyak lembaga kesehatan di seluruh dunia telah melarang penggunaan merkuri dalam produk kosmetik karena risiko kesehatannya.
Sederet Bahaya Merkuri untuk Kulit
1. Kerusakan Kulit
Merkuri bersifat korosif dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Penggunaan merkuri yang berkepanjangan dapat memicu ruam, iritasi, serta peradangan pada kulit. Kulit yang terkena merkuri dalam jangka waktu lama juga dapat mengalami perubahan warna yang tidak merata, membuat kulit tampak bercak-bercak.
2. Alergi Kulit
Merkuri dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit seperti gatal-gatal, kemerahan, dan bahkan pembengkakan. Alergi ini biasanya timbul karena sensitivitas tubuh terhadap zat kimia berbahaya.
3. Kerusakan Lapisan Pelindung Kulit
Kulit memiliki lapisan pelindung alami yang berfungsi melindungi dari paparan polusi dan bahan kimia berbahaya. Penggunaan merkuri dalam produk kecantikan dapat merusak lapisan pelindung ini, sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan radiasi sinar UV.
4. Resiko Keracunan
Tidak hanya berdampak pada kulit, merkuri yang diserap oleh tubuh melalui kulit dapat menyebabkan keracunan. Gejala keracunan merkuri meliputi pusing, gangguan saraf, gangguan ginjal, dan bahkan kerusakan permanen pada sistem saraf jika paparan berlangsung dalam waktu lama.
5. Dampak Jangka Panjang
Penggunaan merkuri dalam produk kecantikan bukan hanya berbahaya untuk kulit, tetapi juga untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penyerapan merkuri melalui kulit dapat menyebabkan gangguan fungsi organ dalam seperti ginjal, hati, dan sistem saraf pusat. Pada ibu hamil, paparan merkuri berisiko menyebabkan gangguan perkembangan janin yang serius.
Cara Menghindari Merkuri dalam Produk Kecantikan
Untuk menghindari bahaya merkuri, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
Pastikan produk kecantikan yang kamu gunakan sudah memiliki izin dari BPOM atau lembaga otoritas resmi. Produk yang legal biasanya memiliki komposisi yang jelas pada kemasan.
Merkuri tidak memiliki bau atau warna khas, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah mereka ada yaitu dengan membaca label produknya. Cari kata merkuri atau sinonimnya, di antaranya calomel, mercurous chloride, mercuric, mercurio.
Cermatlah sebelum membeli dan menggunakan produk perawatan kulit. Hindari membeli produk karena tergiur iklan dengan hasil instan (testimoni).
Pastikan kamu membeli produk kosmetik dan skincare di tempat yang aman serta terpercaya, seperti RAENA. Lewat aplikasi RAENA, kamu bisa membeli produk dari brand lokal hingga korea serta ratusan brand viral lainnya. Jangan khawatir, seluruh produk yang ada di RAENA, 100% asli dan sudah bersertifikasi BPOM.